Belum Makan Nasi, Belum Makan” Ternyata Ini Alasan Orang Indonesia Wajib Makan Nasi
Pernah dengar ungkapan ‘belum makan nasi, belum makan’? Ya, ungkapan ini memang familiar di kalangan orang Indonesia. Tak mengherankan, mengingat nasi menjadi makanan pokok di negara-negara Asia, salah satunya Indonesia.
Di saat negara-negara barat menjadikan jagung, ubi, kentang, dan gandum sebagai makanan sehari-hari, Indonesia justru tak terpisahkan dari yang namanya nasi. Bahkan, dari hasil penelitian, sebanyak 88,4% masyarakat Indonesia lebih menyukai nasi daripada makanan lainnya. Lantas, mengapa orang Indonesia begitu menyukai nasi sebagai sumber karbohidrat? Yuk, simak penjelasannya di sini.
1. Indonesia Adalah Negara Agraris
Alasan pertama kenapa orang Indonesia wajib makan nasi karena merupakan negara agraris. Artinya, sektor pertanian menjadi sumber daya paling utama dari negara Indonesia. Sistem mata pencaharian masyarakatnya pun mayoritas adalah petani.
Menariknya, hasil pertanian di Indonesia didominasi dengan beras. Setiap tahunnya, Indonesia memproduksi padi dan beras dengan nilai yang cukup tinggi. Dengan ketersediaan beras yang melimpah, menjadikan masyarakat paling populer dengan bahan makanan yang satu ini. Sebab itulah, beras dijadikan sumber utama memenuhi karbohidrat.
2. Terbiasa dengan Budaya Makan Nasi
Setiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda. Tidak terkecuali dalam budaya makan di suatu negara. Jika negara-negara barat memilih gandum sebagai pengganti karbohidrat, maka Indonesia sudah terlanjur terbiasa dengan budaya makan nasi. Kecintaan masyarakat terhadap nasi sudah tertanam sejak dulu. Artinya, hal ini sudah seperti turun temurun. Tak mengherankan, banyak masyarakat yang berpikiran bahwa, “kamu belum makan kalau belum makan nasi”.
Kendati demikian, mengkonsumsi nasi dengan kandungan karbohidrat yang tinggi sebenarnya tidak selamanya baik untuk kesehatan Anda. Seseorang yang kelebihan karbohidrat berisiko lebih mudah mengalami peningkatan berat badan yang bisa mengganggu hormon insulin. Akibatnya, risiko terserang diabetes melitus tipe 2 pun semakin meningkat.
Selain itu, orang yang kelebihan karbohidrat juga lebih sulit menurunkan berat badan. Berat badan yang berlebih akan sulit diatasi jika Anda merupakan tipe orang yang malas berolahraga. Akibatnya, karbohidrat yang seharusnya diubah menjadi energi justru menumpuk dan menjadi lemak cadangan oleh tubuh, sehingga sulit untuk menurunkan berat badan.
Lebih lanjut, berlebihan dalam mengkonsumsi karbohidrat juga bisa meningkatkan kolesterol dan membuat Anda terus merasa lapar. Hal ini dikarenakan tubuh akan mengolah karbohidrat dalam jumlah banyak sekaligus dan membuat kadar gula darah naik. Efek negatif dari berlebihan mengkonsumsi karbohidrat juga terjadi pada suasana hati.
Namun, Anda tak perlu khawatir, karena Anda masih bisa mengakalinya dengan beralih ke nasi yang lebih baik, seperti nasi jagung, singkong, ataupun nasi merah. Kadar karbohidratnya yang rendah tidak akan memicu naiknya gula darah, sehingga nasi jenis ini aman dikonsumsi bagi penderita diabetes dan tentunya lebih menyehatkan.
3. Belum Banyak yang Tahu Tentang Karbohidrat Kompleks
Alasan lain kenapa masyarakat Indonesia gemar mengkonsumsi nasi karena belum banyak yang tahu tentang karbohidrat kompleks. Karbohidrat sendiri sebenarnya terbagi ke dalam dua jenis, yakni karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks ini adalah bagian dari susunan menu makanan sehat karena mengandung mineral, serat, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, karbohidrat kompleks lebih menyehatkan.
Kandungan serat pangan yang tinggi pada karbohidrat kompleks dapat mengontrol kadar kolesterol dan melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, karbohidrat kompleks juga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga energi yang didapatkan lebih maksimal dan tidak mudah lapar. Ada beberapa jenis karbohidrat kompleks yang sebenarnya bisa dijadikan pengganti nasi, salah satunya adalah kentang. Kentang tidak hanya mengandung karbohidrat, tapi juga protein, serat pangan, natrium, vitamin A, hingga vitamin C. Bahkan, kentang juga memiliki kandungan pati resisten yang meningkatkan kesehatan pencernaan.
Selain kentang, jagung dan singkong juga bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Selain mengandung karbohidrat, singkong memiliki kandungan kalori dan protein. Singkong yang dimasak dengan cara direbus memiliki kandungan glukosa yang lebih rendah dari nasi putih, yakni sebesar 22,66 gram per 100 gram. Angka ini setara dengan beras merah. Sementara jagung memiliki kandungan kalori, protein, lemak, karbohidrat, dan indeks glikemik yang rendah. Karena kadar glukosanya rendah, jagung tidak berisiko memicu kenaikan gula darah.
Lebih lanjut, multigrain juga merupakan karbohidrat kompleks yang bisa dijadikan pengganti nasi. Multigrain sendiri merupakan makanan yang menggabungkan beragam jenis gandum, biji-bijian, beras, dan kacang-kacangan. Kandungan gizi dan nutrisinya dinilai lebih baik dari beras biasa. Tak hanya itu, multigrain juga tinggi serat sehingga membantu memperlancar pencernaan, kaya akan antioksidan, dapat mengontrol berat badan, dan mengurangi risiko diabetes.
4. Bikin Ketagihan
Alasan lain kenapa orang Indonesia tidak bisa lepas dari yang namanya nasi adalah kandungan dalam beras membuatnya ketagihan. Kandungan indeks glikemik yang tinggi pada nasi menyebabkan respons ketagihan pada otak manusia. Dengan adanya indeks glikemik yang tinggi akan membuat orang Indonesia terus ketagihan mengkonsumsi nasi.
Selama jumlah konsumsi nasi tidak berlebihan sebenarnya tidak masalah. Namun, kalau Anda tidak dapat mengontrolnya, indeks glikemik yang tinggi akan meningkatkan kadar gula darah dan bisa menyebabkan diabetes.
5. Cocok dengan Masakan Indonesia
Salah satu daya tarik dari Indonesia adalah kulinernya yang sangat beragam. Dari ujung ke ujung memiliki masakan khas yang begitu menggiurkan. Apalagi jika dihidangkan bersama nasi. Hal inilah yang membuat masyarakat Indonesia menggemari nasi.
Contohnya saja, nasi putih bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari nasi liwet, nasi uduk, nasi goreng, nasi kuning, dan masih banyak lagi. Karena variasi masakan Indonesia yang begitu nikmat jika disandingkan dengan nasi, tak mengherankan jika masyarakat Indonesia sulit berpaling ke sumber karbohidrat kompleks yang bisa dijadikan pengganti nasi putih dan lebih menyehatkan.
Sebenarnya mengonsumsi nasi boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan. Sebab, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, konsumsi nasi terlalu banyak dapat berdampak pada kesehatan. Kandungan karbohidrat dan indeks glikemiknya yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga risiko terkena diabetes pun turut meningkat.
Jika tidak dikontrol, Anda juga akan lebih mudah mengalami obesitas. Agar kondisi tubuh tetap sehat, Anda bisa beralih ke Daily Meal Rice Jagung dan Singkong. Dengan hasil alam terbaik di Indonesia, Daily Meal Rice Jagung dan Singkong merupakan pilihan pas untuk mengganti sumber karbohidrat harian Anda tanpa khawatir efek sampingnya.
Menariknya, Daily Meal Rice Jagung dan Singkong ini rendah karbohidrat, tinggi serat, lebih sehat dibanding nasi biasa, dan bebas gluten. Daily Meal Rice juga cocok dijadikan pengganti nasi bagi penderita diabetes maupun dikonsumsi Anda sekeluarga. Nah, agar kondisi tubuh tetap sehat di tengah aktivitas yang padat serta cuaca tak menentu, pastikan Anda beralih ke pola makan yang lebih sehat.